Sop Konro
Sop konro adalah masakan sop iga dengan warna coklat kehitaman khas Indonesia yang berasal dari tradisi masyarakat Bugis-Makassar. Konro sendiri tidak ada artinya dalam bahasa Bugis-Makassar. Warna gelap kuah sop konro berasal dari penggunaan buah keluak. Penggunaan ketumbar memberikan rasa yang kuat pada sop konro. Tidak hanya sop konro, kini terdapat konro bakar dimana iga sapi dibakar dengan bumbu kacang. Sop konro sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat suku Bugis-Makassar dan dimakan besama nasi atau buras. Buras merupakan makanan berbahan dasar besar khas dari suku Bugis yang masih dipertahankan sampai saat ini. Rasa buras dimasak khusus menggunakan santan. Buras biasa disajikan bersama sop konro pada hari raya Idul Fitri.
Awalnya sop konro menggunakan kerbau, akan tetapi karena penyuka kerbau dan populasi kerbau semakin sedikit maka harga relatif lebih mahal, dan akhirnya diganti dengan sapi. Perbedaan sop konro dengan sop iga sapi yaitu sop konro menggunakan banyak rempah-rempak dan menggunakan tulang iga rusuk panjang, begitu juga sebaliknya dengan sop iga sapi.
Sejarah
Pada awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat tetapi beralih ke jalur laut, sehingga jalur perdagangan Cina dan India Melewati Selat Malaka. Terjadilah kontak antara Indonesia dengan India dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya budaya Cina dan India dan menghasilkan lintas budaya, khususnya kuliner. Sop konro sendiri dipengaruhi oleh budaya Indonesia, dilihat dari bumbu yang digunakan antara lain seperti jinten, ketumbar, dan jahe. Makassar merupakan daerah transit perdagangan rempah-rempah yang secara internasional dimana terdapat kantor dagang orang Inggris, Portugis, Denmark, dan Gujarat sehingga mereka membeli rempah-rempah di Makassar yang akan dikirim ke Eropa dan Makassar terbanjiri oleh rempah-rempah. Hal ini merupakan faktor terbentuknya makanan yang kaya akan rempah-rempah salah satunya sop Konro.
Awal terbentuknya sop konro dimana seorang Haji Hanafing mendirikan rumah makan di Lapangan Kareboshi, Makassar dan pertama kali menyajikan sop konfor di rumah makan tersebut. Pada acara-acara adat seperti pernikahan, khitanan, dll., terdapat ritual memotong kerbau, kemudian warga mengambil bagian tulangnya lalu dimasak dengan bumbu yang sederhana.
Bahan yang digunakan antara lain
a. Bumbu utama:
Iga sapi 800 g, air 1,5 L, jahe 2 cm, lengkuas 2 cm, kayu manis, 3 cm, cengkeh 4 butir, kapulaga 4 butir, minyak goreng 2 sdm, air asam jawa 1 sdm, gula pasir 1 sdt, garam 1 sdt, lada putih bubuk 1/2 sdt.
b. Bumbu halus
Bawang merah 6 butir, bawang putih 2 butir, kunyit 2 cm, kemiri 3 butir, ketumbar 1 sdt, keluak 2 buah, jintan 1/2 sdt.
c. Bahan pelengkap
Daun bawang 50 g, bawang goreng 2 sdm, jeruk nipis 2 buah.
Cara membuat sop Konro
- Iga Sapi Panjang
- Dicuci hingga bersih
- Direbus dengan air,, jahe, dan bawang putih selama 1 jam
- Dicampurkan bumbu halus yang meliputi bawang merah, bawang putih, kunyit, kemiri, ketumbar, keluak, dan jintan. Tumis.
- Dicampurkan bumbu halus, kayu manis, cengkeh, kapulaga, lengkuas, lada putih bubuk, dan air asam jawa.
- Ditunggu hingga mendidih
- Sop Konro siap disajikan
Gambar 1. Sop Konro |
Komentar
Posting Komentar