Sejarah dan Budaya Lumpia Semarang

Kali ini ada cerita mengenai sejarah dan budaya lumpia Semarang yang berasal dari Semarang. Tempat di gang kecil di Semarang tidak pernah sepi dengan pengunjung. Mereka rela mengantri lama-lama demi mendapatkan lumpia yang lezat ini. Penasaran dengan ceritanya? Simak yuk.

Lumpia berasal dari kata lun bing, dalam Bahasa Hokkian berbunyi lun pia yang berarti kue bulat. Lumpia di Tiongkok disebut dengan chun juan, Chun berarti musim semi dan juan berarti menggulung. Lalu secara harafiah dalam Bahasa Inggris menjadi spring roll. Lumpia Semarang diberinama berdasarkan bentuk makanannya, yaitu “lun” artinya gulung dalam Bahasa Jawa dan “pia” adalah kue yang menggulung dalam Bahasa Hokkien. Jadi, lumpia atau lunpia adalah kue yang berbentuk gulung.

Filosofi dari Lumpia

Filosofi lumpia secara tradisional di Tiongkok yaitu selalu disantap saat Festival Musim Semi untuk merayakan kebahagiaan dan menyambut datangnya hari baik dan indah karena pada musim semi itu bunga bermekaran. Pada perkembangannya, lumpia juga dimakan ketika perayaan tahun baru Imlek. Filosofi Lumpia pada Tahun Baru Imlek yaitu memiliki makna harapan akan kemakmuran dan kekayaan, karena bentuk lumpia yang menyerupai emas batangan.

Lumpia merupakan salah satu hidangan khas yang berkaitan dengan salah satu hari raya musim semi Tionghoa sejak zaman dahulu kala. Disini lumpia termasuk dalam hidangan pada hari Ceng Beng, yaitu pada setiap tanggal 5 April. Ceng Beng adalah hari bagi kalangan Tionghoa untuk menghormati leluhurnya dan setahun sekali dengan melawat kekuburan orang tuanya. Istilah Ceng Beng berasal dari Dinasti Han yang berarti “cerah dan gemilang”.

Terkait dengan urusan sosial dan politik, lumpia menjadi perantara dari interaksi antara etnis Tionghoa dan penduduk pribumi Semarang. Lumpia memberikan makna terhadap hubungan sosial etnis Tionghoa peranakan dan penduduk pribumi. Lumpia juga memiliki cita rasa asin-manis yang merupakan pembauran adat istiadat dan budaya antara etnis Tionghoa dan penduduk pribumi. Selain mempererat hubungan antara etnis Tionghoa dan pribumi, lumpia juga mempererat hubungan antar etnis Tionghoa itu sendiri. Terbukti dari keberhasilannya mempertahankan Lumpia walau pada masa pemerintahan Soeharto yang menolak budaya etnis Tionghoa pada masa Orde Baru.

Dari segi politik, Keberadaan lumpia sebagai salah satu kuliner etnis Tionghoa tidak terpengaruh dengan kebijakan Orde Baru. Etnis Tionghoa peranakan Semarang berhasil menaklukan penduduk pribumi dengan kulinernya, yaitu lumpia. Etnis Tionghoa peranakan Semarang memiliki andil atau pengaruh yang besar dalam memperkaya cita rasa penduduk pribumi, terbukti dengan adanya lumpia.

Gambar 1. Lumpia Semarang

Gambar 2. Lumpia Semarang


Cara membuat lumpia

Bahan untuk kulit lumpia adalah sebagai berikut: 
15 rol pembungkus, 
2 sdm tepung yang dilarutkan dalam 1 sdm air untuk perekat minyak pada saat digoreng.

Bahan untuk isian lumpia adalah sebagai berikut: 
- 3 siung bawang putih yang dicincang
- 1 sdt udang kering panggang yang dihaluskan 
- 50 gram udang yang dicincang kasar
- 50 gram ayam yang dicincang kasar
- 2 telur, 200 gram rebung
- 1 sdt kecap
- ½ sdt garam
- ¼ sdt lada
- ½ sdt gula
- 2 sdt minyak
- 1 sdt minyak wijen

Bahan untuk saus adalah sebagai berikut: 
- 1 siung bawang putih yang dicincang, 
- 300 ml air,
- 50 gram gula aren, 
- ¼ sdt lada, 
- 25 gram gula, 
- 1 sdt garam, 
- 3 sdt tepung sagu yang dilarutkan dalam 1 sdt air.

Cara membuat:
1. Panaskan minyak. Tumis bawang putih dan udang kering sampai harum. Tambahkan udang dan ayam lalu aduk hingga warnanya berubah. Lalu sisihkan ditepi wajan.
2. Tambahkan telur lalu aduk hingga menjadi kecil-kecil. Lalu tambahkan rebung dan aduk lagi hingga layu.
3. Masukkan kecap, garam, lada dan gula.
4. Ambil lembaran pembungkus lumpia. Masukkan isiannya yang telah dimasak sebelumnya. Lipat dan gulung. Balur dengan campuran tepung. Goreng dalam minyak panas sampai matang.
5. Rebus air dan bawang putih sampai mendidih. Masukan gula aren, lada dan gula, lalu aduk sampai larut. Kentalkan saus dengan menambahkan larutan tepung sagu. Masak hingga mendidih.
6. Sajikan lumpia Semarang dengan sausnya.

Komentar

Postingan Populer