CHAIN SUPPLY MANAGEMENT
Tujuan
manajemen rantai pasok adalah mengatur hubungan rantai pasok dalam proses dan
kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk produk atau jasa di tangan para
konsumen.
Supply Chain Management (SCM) adalah sebagai tugas untuk
mengintegrasikan organisasi-organisasi dalam rantai pasok, dan
mengkoordinasikan materi, informasi, serta aliran keuangan untuk memenuhi
permintaan konsumen yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing rantai pasok
secara keseluruhan.
A. Bullwhip Effect
Bullwhip effect menggambarkan peningkatan
amplifikasi permintaan dan persediaan yang terjadi di dalam rantai pasok,
fenomena ini juga akan terjadi apabila permintaan dalam keadaan stabil. Pada
Gambar 4 digambarkan merupakan alur proses rantai pasok sederhana yang terdiri
atas pedagang eceran, distributor, gudang penyimpanan, hingga rumah produksi.
Keempat rangkaian ini merupakan kesinambungan dengan pasar sehingga dapat
diketahui jumlah permintaan (demand).
Selain keempat aspek tersebut, terdapat pula pengaruh tenggat waktu yang
diperlukan tiap aspek untuk memenuhi permintaan satu aspek dengan yang lain.
Tenggat waktu ini akan berpengaruh pada seluruh alur proses rantai pasok seperti
yang dicontohkan pada Gambar di bawah ini apabila permintaan pasar berdatangan maka
pedagang eceran membutuhkan waktu 1 minggu untuk dapat mengirimkannya pada
konsumen yang umumnya diambil dari distributor. Distributor sendiri membutuhkan
waktu kira-kira setengah minggu untuk melakukan pemesanan ke pusat penyimpanan
barang hingga seterusnya hingga persediaan di pedagang eceran dapat tergantikan
untuk pemesanan konsumen selanjutnya. Terjadinya fluktuasi yang disebabkan dari
permintaan dan jumlah persediaan yang terdapat dalam rantai pasok ini yang
disebut Bullwhip effect.
4 Hal yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya Bullwhip effect antara lain:
- Menghindari terjadinya tumpang tindih dalam perkiraan permintaan pasar
Menghindari
tumpang tindih tetap berdasarkan permintaan pasar konsumen tetap bukan
berdasarkan dari perilaku pemesanan dari konsumen tidak tetap. Hal ini akan
membuat perkiraan permintaan pasar menjadi lebih akurat sehingga tidak akan
terjadi tumpang tindih yang menimbulkan kerugian.
- Memecah kloter pemesanan
Pemecahan
kloter pemesanan dapat berpengaruh signifikan terhadap biaya pemesanan. Biaya
pemesanan yang ditekan dapat dipindahkan untuk biaya transportasi sehingga
proses pengiriman produk dapat meningkat dan dapat didistribusikan ke berbagai
distributor sehingga dapat meningkatkan kuota pemesanan dari konsumen.
- Menstabilkan harga
Dalam
pencegahan bullwhip effect ada
baiknya untuk tetap menstabilkan harga pada harga yang tetap. Hal ini tentu
berketerbalikan dengan langkah pemasaran yang ingin memberikan diskon
besar-besaran namun penting untuk memberi himbauan kepada konsumen bahwa harga
yang ditawarkan sudahlah harga terendah.
- Mengeliminasi permintaan tambahan pada keadaan kekurangan persediaan
Seringkali
terjadi permintaan tambahan tak terduga yang di luar dari perkiraan permintaan
dan juga batas persediaan, apabila permintaan ini dipenuhi akan terjadi kekurangan
(shortage situations). Kekurangan ini
akan menciptakan keterlambatan pemenuhan permintaan kepada
distributor-distributor yang dapat memengaruhi permintaan konsumen yang
menganggap perusahaan tidak mampu memberikan pelayanan sesuai.
B. Pentingnya Manajemen Rantai Pasok yang Efektif
Tujuan utama adalah memberikan sumber kelebihan kompetitif sehingga
perusahaan memiliki posisi yang baik di pasar dalam preferensi konsumen
dibandingkan dengan kompetitor. Beberapa keunggulan kompetitif yang dapat
ditingkatkan antara lain:
- Keunggulan Biaya
Manajemen rantai pasok yang efektif dapat memberikan penurunan biaya
per unit produk secara signifikan melalui peningkatan efisiensi dan
produktivitas, sehingga uang yang
dihemat dapat dialokasikan untuk meningkatkan kemampuan kompetitif melawan
perusahaan kompetitor.
- Keunggulan Nilai Produk
Konsumen membeli produk karena manfaat yang ditawarkan dari produk
tersebut. Jadi semakin baik manfaat yang dirasakan oleh konsumen, semakin
tinggi kemungkinan produk suatu perusahaan menjadi preferensi dibandingkan
dengan produk kompetitornya. Keunggulan biaya dari manajemen rantai pasok yang
baik dapat dialokasikan dalam memberikan nilai produk yang lebih baik kepada
konsumen, baik berupa peningkatan pelayanan, promosi, harga yang lebih
kompetitif.
C. Fenomena Stock Out dan Strategi Menghadapinya
Kehabisan stok merupakan masalah yang sangat merugikan terhadap pihak
manufaktur maupun pihak retail. Dalam keadaan stock out, sebagian besar pembeli
akan melakukan 2 keputusan, yaitu membeli produk serupa dengan merk lain
ataupun membeli produk yang sama di toko yang lain. Ini merupakan hal buruk
bagi pihak manufaktur maupun pihak retail karena kehilangan calon konsumen.
Selain itu, sebagian besar keputusan untuk membeli barang dilakukan langsung di
tempat pembelian, misalnya pembelian yang terjadi karena pembeli melihat produk
tersebut di rak toko. Artinya jika suatu produk tidak tersedia di rak, maka
keputusan pembelian tidak akan terjadi. Kejadian kehabisan stok yang persisten
akan menyebabkan turunnya reputasi suatu merk, bahkan menyebabkan hilangnya
pelanggan secara permanen. Fenomena stock
out harus selalu diperhatikan agar tidak terjadi karena potensi kerugiannya
yang sangat besar.
Dalam menghadapi fenomena stock out,
terdapat setidaknya dua variabel yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Laju
berkurangnya ketersediaan barang .
2. Tingkat kontribusi setiap satuan jenis
produk terhadap pendapatan.
Dari dua variabel tersebut dapat diambil 4 strategi
yang cocok terhadap kondisi dari kedua variabel tersebut, yaitu:
- Laju berkurangnya stok rendah, keuntungan tiap satuan rendah
Produk dalam kategori ini harus ditinjau kembali kelayakannya untuk
dipasarkan. Produk ini adalah produk yang tidak memberikan keuntungan yang
signifikan dan disisi lain bergerak sangat lambat dalam penjualan. Produk ini
pantas untuk diberhentikan produksinya kecuali jika produk tersebut memiliki
peran strategis dalam portofolio perusahaan.
- Laju berkurangnya stok tinggi, keuntungan tiap satuan rendah
Produk dalam kategori ini memiliki
penjualan dengan volume tinggi namun memberikan keuntungan per satuan yang
rendah. Produk ini harus ditinjau kembali cara-cara agar dapat dilakukan
penghematan biaya produk maupun logistik sehingga memiliki kesempatan lebih
besar untuk menghasilkan keuntungan tinggi.
- Laju berkurangnya stok rendah, keuntungan tiap unit tinggi
Produk dalam kategori ini, meskipun
sulit untuk laku, namun keuntungan yang didapatkan cukup tinggi. Strategi yang
terbaik adalah dengan manajemen terpusat dimana produk diusahakan diletakkan di
ujung terbelakang rantai pasok untuk mengurangi biaya investasi inventaris
total. Kemudian dari pusat tersebut, produk ditransportasikan langsung secara
cepat ke tangan konsumen. Dengan demikian, produk yang tersedia tidak
berkelebihan serta perhatian terhadap konsumen produk tersebut lebih terfokus.
- Laju berkurangnya stok tinggi, keuntungan tiap unit tinggi
Produk memiliki permintaan yang tinggi dan memiliki
keuntungan tinggi. Strategi yang tepat adalah dengan memberikan kualitas
pelayanan tertinggi kepada konsumen dengan cara menempatkan produk tersebut
sedekat mungkin dengan konsumen dengan tingkat ketersediaan yang tinggi
sehingga produk menjadi semakin mudah untuk diakses dan potensi pendapatannya
dapat meningkat.
Beberapa aspek dalam kapabilitas yang dinamis dapat diaplikasikan dalam konsep Manajemen Keberlanjutan Rantai Pasok Pangan dalam menciptakan keberlanjutan dan mengevaluasi industri pangan. Implementasi ini membutuhkan waktu lama. Aspek yang dapat diterapkan secara umum, yaitu pengetahuan, akuisisi pengetahuan, kesanggupan untuk berkembang, mencari memilih dan mengintegrasikan antar anggota rantai, hubungan antar proses dalam rantai pasok, pengembangan proses, manajemen yang mengatur hubungan, dan kontrol refleksif. Tantangan utama bagi para penjual pangan (eceran) adalah menerapkan keberlanjutan rantai pasok dengan cara yang rasional dan ekonomis. Perlunya lembaga terferifikasi untuk dapat menerapkan peraturan agar dapat mempertahankan daya saing di dunia industri pangan.
Terdapat 2 Advantages/keunggulan dalam Persaingan
1. Comparative advantages: Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa lebih efisien daripada pesaingnya, yang mengarah ke margin keuntungan yang lebih besar, menciptakan keunggulan komparatif. Amazon adalah contoh perusahaan yang fokus pada pembangunan dan mempertahankan keunggulan komparatif. Platform e-commerce memiliki tingkat skala dan efisiensi yang sulit bagi pesaing ritel untuk direplikasi, memungkinkannya untuk menjadi terkenal terutama melalui persaingan harga.
Terdapat 2 Advantages/keunggulan dalam Persaingan
1. Comparative advantages: Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa lebih efisien daripada pesaingnya, yang mengarah ke margin keuntungan yang lebih besar, menciptakan keunggulan komparatif. Amazon adalah contoh perusahaan yang fokus pada pembangunan dan mempertahankan keunggulan komparatif. Platform e-commerce memiliki tingkat skala dan efisiensi yang sulit bagi pesaing ritel untuk direplikasi, memungkinkannya untuk menjadi terkenal terutama melalui persaingan harga.
2. Competitive advantages: kondisi yang memungkinkan perusahaan atau negara
menghasilkan barang atau jasa dengan nilai yang sama dengan harga yang
lebih rendah atau dengan cara yang lebih diinginkan. Kondisi
ini memungkinkan entitas produktif menghasilkan lebih banyak penjualan
atau margin unggul dibandingkan dengan pesaing pasarnya. Keunggulan
kompetitif dikaitkan dengan berbagai faktor termasuk struktur biaya,
branding, kualitas penawaran produk, jaringan distribusi, kekayaan
intelektual dan layanan pelanggan.
Komentar
Posting Komentar