MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI

A. Adam Smith
Pada tahun 1776, Adam Smith dikenal seorang filsuf dan tokoh ekonomi. Adam Smith menerbitkan sebuah buku yang menjadi doktrin para ahli ekonomi. Bukunya yang berjudul An Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of Nations), dimana mengandung keunggulan ekonomi yang akan diperoleh organisasi, perusahaan terdapat dari pembagian kerja, (division of labor), yang merinci ke dalam tugas-tugas yang lebih detail. Akhirnya melalui ide-ide yang disajikan dalam "The Wealth of Nations," Smith mengubah bisnis impor / ekspor, menciptakan konsep apa yang sekarang dikenal sebagai gross domestic product (GDP) dan berpendapat untuk pertukaran bebas. Sebelum rilis "The Wealth of Nations," negara-negara menyatakan kekayaan mereka berdasarkan nilai deposit emas dan perak mereka. Namun, karya Smith sangat kritis terhadap merkantilisme; ia berpendapat bahwa alih-alih negara harus dievaluasi berdasarkan tingkat produksi dan perdagangan mereka. Sentimen ini menciptakan dasar untuk mengukur kemakmuran bangsa berdasarkan metrik yang disebut GDP.Sebelum buku Smith, negara-negara ragu-ragu untuk berdagang dengan negara lain, kecuali jika menguntungkan mereka. Namun, Smith berpendapat bahwa pertukaran bebas harus diciptakan, karena kedua belah pihak perdagangan menjadi lebih baik. Hal ini menyebabkan peningkatan impor dan ekspor dan negara-negara menilai nilai mereka. Smith juga berpendapat untuk pemerintah yang terbatas. Dia ingin melihat pemerintah lepas tangan dan undang-undang yang kondusif untuk pasar terbuka dan bebas. Smith memang melihat pemerintah bertanggung jawab untuk beberapa sektor, termasuk pendidikan dan pertahanan. Selain itu, Adam Smith menyimpulkan bahwa pentingnya pembagian kerja akan meningkatkan produktifitas dengan meningkatkan keterampilan dan kecekatan masing-masing pekerja.

B. Henry Fayol (1841-1925)
Henry Fayol berasal dari Perancis yang merupakan seorang teori manajemen dan merupakan salah satu kontributor yang paling berpengaruh dalam konsep manajemen. Konsep manajemen yang dikembangkan oleh Fayol dituliskan dalam buku berjudul "General and Industrial Management". Selain buku ini, beliau juga menulis artikel-artikel terkait manajemen, administrasi, serta pertambangan.

Menurut Fayol terdapat 5 fungsi atau elemen, antara lain:
1. Planning adalah membuat penelitian mengenai masa depan dan membuat keputusan yang tepat, adanya rencana cadangan untuk mengantisipasi hal-hal tidak terduga atau hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Organizing adalah membangun dan mengembangkan suatu organisasi pada semua fungsi sesuai pembagian masing-masing divisi. Adanya pembagian organisasi manusia dan organisasi materi, sehingga manusia dan materi dapat dibagi dalam kelompok sesuai fungsi sehingga pekerjaan dapat terfokus hanya pada satu fungsi tersebut.
3. Command adalah wewenang dan tanggung jawab yang diberikan oleh pemimpin kepada karyawan untuk memberikan suatu tujuan yang terarah bukan hanya untuk karyawan, melainkan perusahaan.
4. Coordination adalah mengharmonisasikan semua kegiatan agar kinerja dalam perusahaan dapat bekerja selaras untuk mencapai satu tujuan yang sama.
5. Control adalah melakukan verifikasi kesesuaian kegiatan yang dilakukan agar sesuai dengan rencana, instruksi, dan prinsip yang berlaku. Fungsinya yaitu untuk mengetahui kesalahan yang terjadi dan mencegah agar kesalahan tersebut terulang kembali.

 Perbedaan sistem pertanian suku Maya vs Kota Konstatinopel
Kehidupan perkotaan masa kini erat kaitannya dengan modernitas, teknologi dan inovasi, sedangkan kehidupan pedesaan erat kaitannya dengan gaya hidup sederhana yang berbasis agrikultur. Padahal kehidupan perkotaan tidak bisa dilepaskan dari peran pedesaan, yakni dalam sektor pemenuhan kebutuhan pangan. Dalam memenuhi kebutuhan pangan, perkotaan mensuplai pangan dari pedesaan maupun wilayah lain di seluruh dunia, yang tentu saja pendistribusiannya menggunakan kendaraan berbasis bahan bakar fosil, yang notabene tidak sustainable. Lalu bagaimana perkotaan masa lalu seperti Maya dan Konstantinopel yang tetap dapat bertahan walaupun tidak dengan distribusi pangan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.
               Sektor agrikultur Bangsa Maya menyebar di sekitar pemukiman penduduk. Hal ini disebabkan karena hewan pengangkut barang berat terbatas jumlahnya, sehingga distribusi pangan diminimalkan. Dalam mencapai ketahanan pangan, Bangsa Maya yang melakukan budidaya seperti pertanian kebun, kebun buah, teknik pemberaan, dan agroforestri melakukan penanaman di berbagai tempat seperti kebun pertanian, kebun, ladang tanam bergilir siklus singkat dan panjang, serta agroforestri. Sedangkan Konstantinopel, yang awalnya bergantung pada produksi gandum bangsa mesir, mulai menyadari bahwa daerahnya yang sering mengalami peperangan itu sangat beresiko kekurangan pangan, sehingga Konstantinopel mulai memproduksi pangan dan membuat lumbung penyimpanan pangan sampai ketersediaan air. Contohnya mengimpor gandum dari produksi Lembah Nil. Produksi pangan secara lokal di Kota Konstantinopel melibatkan berbagai kelas sosial dan organisasi. Masyarakat kelas sosial bawah biasanya memiliki kebun tanaman di dalam rumah sebagai sumber ketahanan pangan utamanya. Sistem kepemilikan dan kepengurusan lahan tanam Konstantinopel membentuk sistem kerja sama lintas kelas sosial. Setiap kelas sosial menawarkan apa
yang dimiliki dan tidak bisa diberikan oleh kelas sosial lain sehingga tujuan utama yaitu pemenuhan dan pencapaian ketahanan sumber pangan dapat tercapai.
               Perkotaan saat ini harus mulai menyadari kembali bahwa pangan perkotaan sangat riskan mengalami kelangkaan yang dapat disebabkan oleh tidak sustain-nya bahan bakar transportasi pengangkut barang, sehingga upaya antisipasi dapat dilakukan dengan cara mulai mempelajari lagi cara-cara produksi bahan pangan, dan kembali membuka lahan untuk area hijau. 

Komentar

Postingan Populer