Akuntabilitas dalam Memerangi Obesitas


Akuntanbilitas adalah kemampuan untuk menyebarkan informasi maupun tanggung jawab untuk diamati, diawasi, dan dinilai oleh pihak lain yang berwewenang atau yang memperoleh dampak dari terpenuhi/tidaknya tanggung jawab tersebut. Artikel yang berjudul "Strengthening Of Accountability Systems To Create Healthy Food Environments & Reduce Global Obesity" membahas bagaimana penguatan terhadap akuntabilitas merupakan tingkatan selanjutnya dari pemenuhan tanggung jawab oleh setiap pemangku kepentingan dalam upaya memerangi obesitas.
Pemerintah merupakan pemangku kepentingan utama yang berperan dalam sistem pangan. Proses pangan menjadi kompleks akibat adanya globalisasi, sehingga melibatkan berbagai perusahaan pangan trans-nasional, pasar internasional, perjanjian perdagangan lintas negara, Lembaga, dan investor internasional. Kekuatan yang tidak seimbang menyebabkan sulitnya memerangi obesitas. Perusahaan dengan kepentingannya untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin menjadi lebih dominan dibandingkan kepentingan aktor lain, untuk memerangi permasalahan obesitas dan mencapai hidup dan pola makan yang lebih sehat. Adanya kerangka kerja akuntabilitas yang dapat diterapkan untuk mencapai lingkungan makanan sehat. Kerangka ini memiliki kelebihan yaitu melibatkan orang ketiga yang netral, dalam mendukung perbaikan pola makan yang sehat sehingga dapat menegakan penegakan yang sudah dibuat kepada setiap pemangku kepentingan menjadi lebih jelas dan adil.

Kerangka kerja akuntabilitas meliput beberapa tahapan
a. Take the account
            Melakukan pengukuran berkala untuk memantau proses agar tetap baik dan stabil. Contoh pantau BMI dari masyarakat. Pemantauannya berdasakan 7 dimensi keamanan pangan dan gizi: produksi, ketersediaan, pendapatan dan kondisi hidup, akses ke gizi yg cukup, layanan kesehatan, Pendidikan, dan program keamanan pangan dan gizi. Segala data terkait regulasi dan kebijakan, implementasi, perkembangan, dan efek yang ada terkait upaya menciptakan lingkungan pangan yang sehat dikumpulkan dan dievaluasi. Tentunya selalu dilakukan pemonitoran untuk melihat progress pada setiap stakeholder.

b. Share the account
            Berdasarkan info dan indikator yg berhubungan yg telah dikumpulkan, harus bisa diakses public, sebagai bagian dari partisipasi sosial, kesetaraan dan transparansi. Sehingga segala data yang ada dikomunikasikan ke setiap stakeholders secara transparan, konkrit, dan menyeluruh. Keterbukaan dan informasi yang dapat menjangkau semua pihak pemangku kepentingan sangat penting.

c. Hold the account
Penegakan dilakukan berupa pemberian insentif maupun sanksi terhadap dipenuhi atau tidak terpenuhinya tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing stakeholders dalam upaya menjadi lingkungan pangan lebih sehat. Terdapat beberapa tingkatan penegakan yang bisa dilakukan. Dimulai dari law sebagai bentuk tindakan penegakan tertinggi, diikuti quasi-regulatory, political, market-based,public communications, dan terakhir yang paling rendah adalah private communications. Sanksi: pemerintah bisa menuntut pelaku yg bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan termasuk yg membahayakan keamanan pangan dan gizi.

d. Respond to the account
            Untuk mengatasi kebijakan yg secara hukum lemah karena kalo tidak terikat hukum maka tidak dilakukan atau diterapkan oleh masyarakat karena itu pemerintah membuat regulasi seperti peraturan periklanan dan kontrol harga makanan, minuman dengan kadar gula tinggi harganya lebih mahal, gab oleh ada iklan mengenai minuman ga sehat. Perlu adanya evaluasi dan pengamatan agar dapat melihat kebutuhan atau kemungkinan kebijakan, tindakan, dan struktur akuntabilitas dapat terus diperbaiki agar menjadi lebih baik untuk mencapai lingkungan dan kesehatan.

Komentar

Postingan Populer