Nutrition, Agriculture, and The Global Food System in Low and Middle Income Countries

Obesitas menjadi permasalah diberbagai negara, baik di negara berpenghasilan tinggi maupu rendah. Obesitas dan kasus kelebihan asupan kalori yang menjadi pemicu timbulnya penyakit-penyakit kronis salah satunya diabetes. Hal ini muncul pada negara-negara rendah hingga menengah. Di Low Middle Income Countries kasus obesitas kurang mendapatkan perhatian terlihat dari regulasi dari pemerintah dan riset-riset. Mencukupi asupan nutrisi golongan masyarakat yang mengalami malnutrisi menjadi fokus permasalahan ini. Pada artikel ini Popkin membahas tentang pergeseran pola pangan dan rantai nilai pangan di negara LMIC sehingga beliau membahas 2 perspektif konflik, yaitu nutrisi dan agrikultur.

Konflik perspektif di kelompok nutrisi. terdapat 2 konflik utama:
1.      Fokus perbaikan gizi ke 1000 hari pertama
2.      Mendorong pola makan tradisional dan konsumsi makanan asli

Ketahanan pangan harus dilakukan pada Low Middle Income Countries agar dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

Pada konflik pertama fokus hanya pada 1000 hari pertama tidak cukup untuk menghadapi permasalahan malnutrisi dunia seperti obesitas, karena permasalahan kelainan gizi adalah masalah intergenerasi. Nutrisi ibu dan anak harus benar-benar mencukupi, bila gizi ibu buruk, maka gizi bayi juga buruk. Selain itu, wanita muda juga menjadi salah satu usaha dalam mengatasi permasalahan seperti berat badan lahir rendah dan pola pertumbuhan buruk.
Pada konflik kedua yaitu upaya kembali ke pola makan tradisional dan konsumsi makanan asli. Adanya globalisasi menyebabkan urbanisasi dan gaya hidup praktis dan serba cepat membuat kembalinya pola makan tradisional menjadi sulit, sehingga masyarakat mengomsumsi makanan yang empty calories yang berarti makanan tersebut murah, mengandung tinggi kalori akan tetapi tidak memiliki gizi yang baik. Makanan tersebut biasanya makanan yang sudah diolah dan mudah diakses.

Konflik perspektif agrikultur
Adanya market share antara Meksiko dan Tiongkok. Cara Meksiko mengatasi obesitas adalah melarang akses pangan olahan di sekolah, pangan olahan dimakan di perkotaan dan pedesaan karena adanya pergeseran konsumsi ke makanan olahan seiring berkembangnya pasar ritel modern.

Pertumbuhan pesat sektor ritel modern dan makanan olahan di negara LMIC’s menjadi simpati utama. Pembelian makanan segar di pasar ritel modern oleh masyarakat menengah ke bawah cukup sulit, karena makanan segar yang dijual di pasar ritel modern biasanya memiliki harga yang jauh lebih mahal. Selain itu, adanya perubahan gaya hidup ke arah urbanisasi yang lebih modern membuat pemenuhan makanan yang cepat dan praktis dan murah. Hal ini membuat masyarakat memilih makanan dalam kemasan yang merupakan makanan empty calories. Pengetahuan yang rendah membuat masyarakat menjadi kurang peka atau selektif dalam membeli produk pangan, akan tetapi produk ekonomis dan mengenyangkan.

Hasil gambar untuk obesity worldwide

Komentar

Postingan Populer