NANOTEKNOLOGI
Baru-baru ini pasti kalian pernah mendengar kata Nanoteknologi. Lalu apa sih itu Nanoteknologi?
Menurut SNI, Nanoteknologi
merupakan suatu teknik untuk memanipulasi materi menjadi berukuran yang
sangat kecil yaitu antara 1-100 nanometer. Perubahan ini membuat materi/suatu
senyawa menjadi berukuran 1-100 nm sehingga dapat menyebabkan timbulnya
properti dan fungsi baru dalam materi pada skala nano. Sangat kecil ya guys. Nah,
beberapa literatur lain juga menyatakan senyawa yang berukuran <500 nm
merupakan senyawa nano/nanopartikel.
Proses pembuatan nanopartikel
dibagi atas dua metode, yakni:
1. Top Down
Top down adalah pembuatan senyawa nano dengan cara pemecahan partikel besar menjadi lebih kecil secara fisik ataupun kimia. Salah satu contohnya adalah penggilingan
mekanis atau homogenisasi pada pemecahan globula lemak pada produk
produk dairy seperti susu.
2. Bottom Up
Bottom up merupakan metode alternatif produksi nanomaterial berupa kristalisasi, deposisi lapis-demi-lapis, ekstraksi
pelarut, sintesis mikrobial, dan reaksi biomassa.
Contoh aplikasi nanoteknologi pada industri pangan:
a. Nanoemulsi
Nanoemusli adalah emulsi dengan ukuran rata-rata droplet kurang dari 200 nm. Emulsi dapat berbentuk minyak dalam air maupun nanodispersi
air dalam minyak. Karena sifat yang termolabil sehingga pada proses pembuatan nanoemulsi membutuhkan energi yang cukup besar dalam mempertahankan interaksi permukaan minyak/air dengan metode Top Down. Pada produk pangan, nanoemusli dapat mengurangi penggunaan lemak menjadi lebih sedikit, namun tetap creamy sehingga lemak yang dikonsumsi konsumen sedikit. Beberapa produk pangan yang sudah menerapkan nanoemulsi seperti mayonaise dan es krim, karena bahan pangan tersebut memiliki kandungan lemak 8-16% dapat berkurang menjadi 1% lemak tetapi tetap mendapatkan creamy-nya. Selain itu, nanoemulsi memiliki ukuran droplet
yang lebih kecil sehingga membuat keadaan emulsi semakin stabil dan
mengurangi penggunaan stabilizer sehingga hemat biaya.
b. Nanoenkapsulasi
Nanoenkapsulasi merupakan teknologi untuk mengenkapsulasi suatu senyawa
dalam ukuran kecil dan biasanya mengacu kepada kemasan bioaktif. Ukuran
partikel untuk nanoenkapsulasi memiliki range diameter 10-500
nm. Manfaat nanoenkapsulasi untuk meningkatkan
bioavailbilitas pada suatu senyawa, mempertahankan flavor, dan
melindungi suatu senyawa pada bahan pangan. Salah satu contoh nanoenkapsulasi yakni, penggunaan alfa laktaalbumin pada protein susu
untuk mengenkapsulasi vitamin, mineral, nutrasetikal, dan senyawa flavor
pada ukuran nano.
c. Antimicrobial Nanoparticle
Antimicrobial Nanoparticle biasanya digunakan dalam kemasan yang berfungsi untuk
melapisi matriks dari bahan kemasan makanan sehingga mengurangi laju
pertumbuhan mikroorganisme pada bahan pangan yang tidak disterilisasi
dan menjaga kualitas produk pangan yang dipasteurisasi untuk mencegah
kontaminasi setelah selesai produksi. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara bahan kemasan diisi senyawa antimicrobial nanoparticle sachet yang
berguna untuk mendispersi senyawa bioaktif antimikroba dalam kemasan,
contoh nama senyawa yang dapat digunakan adalah senyawa nanopartikel Ag.
Komentar
Posting Komentar